Jumat, 17 Agustus 2012

HIDUP BERSAMA

Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. —Filipi 2:4
 Josh Hamilton, pemain bisbol dari tim Texas Ranger, pernah bergumul untuk mengatasi kecanduannya pada obat terlarang dan minuman keras. Ketika timnya memenangi babak penyisihan di tahun 2010, Hamilton ragu untuk ikut dalam perayaan kemenangan tersebut. Ia menyadari, tidak baik bagi seseorang yang telah pulih dari kecanduan alkohol untuk terlibat dalam pesta champagne. Namun sesuatu yang indah terjadi. Rekan-rekan satu timnya menyediakan ginger ale (minuman jahe bersoda) di ruang ganti agar Hamilton dapat ikut terlibat dalam perayaan itu. Sungguh suatu gambaran yang indah tentang kebersamaan dan bagaimana menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan kita sendiri.
Inilah yang Paulus maksudkan ketika ia memerintahkan jemaat Filipi untuk menganggap orang lain lebih utama daripada diri mereka sendiri (2:3-4). Dipersatukan dengan Kristus menjadikan orang-orang percaya di Filipi sebagai anggota dari satu keluarga dan membawa mereka dalam suatu ikatan yang istimewa. Oleh karena itu, sikap mereka terhadap satu sama lain haruslah diwujudkan dalam cara-cara yang nyata: kesatuan dalam kasih, pelayanan yang rela berkorban, dan usaha untuk menolong orang lain bahkan ketika mereka tidak menyadari bahwa mereka membutuhkan pertolongan. Teladan dari Yesus Kristus merupakan motivasi bagi perilaku Kristen yang sepatutnya ini.
Seperti rekan-rekan satu tim Hamilton, marilah kita memikul beban satu sama lain. Ketika kita mengasihi sesama tanpa pamrih, kita sedang mengungkapkan kasih kita kepada Allah. —MLW
Hidup yang indah itu rela menanggung
Beban pergumulan hidup sesamanya;
Jiwa yang indah itu yang menunjukkan
Roh Kristus ke mana pun melangkah. —Abbott
Kasih yang serupa Kristus diwujudnyatakan dalam perbuatan baik.

Tidak ada komentar: