Baca: Roma 5:1-8
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. —Yohanes 3:16
Saat
berusia 12 tahun, saya penasaran terhadap Alkitab yang diberikan kepada ayah
saya ketika ia pensiun dari pekerjaannya. Alkitab itu berada di dalam kotak
khusus berbahan kayu cedar dan bertuliskan The Holy Bible (Kitab Suci). Saya
mengira kata “holy” (suci) di situ berarti benda itu terlarang untuk saya.
Namun masih saja saya mengintip ke dalam kotak itu. Di tengah-tengah sampul
Alkitab itu, ada gambar Yesus yang tergantung di salib bersama tulisan ayat
Yohanes 3:16. Di atasnya terdapat selembar plastik transparan berwarna merah,
yang saya artikan sebagai gambaran Dia yang berdarah dan mati.
Terkadang
saat tak ada yang melihat, dengan hati-hati saya mengambil Alkitab itu dari rak
buku, membuka kotaknya, memandangi gambar Yesus yang disalib, membaca ayatnya,
bertanya-tanya tentang Yesus dan mengapa Dia mati. Apakah kasih-Nya itu
dimaksudkan bagi saya atau justru terlarang bagi saya.
Beberapa
tahun kemudian, saya mendengar khotbah tentang bagaimana Allah telah
menyediakan jalan untuk menerima kasih-Nya melalui Yesus. Roma 5:1-2 mengatakan
kepada kita, “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam
damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia
kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam
kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan
menerima kemuliaan Allah.” Saya pun percaya dan menerima keselamatan dari Yesus
atas dosa-dosa saya.
Tidakkah
Anda bersyukur bahwa Alkitab dan kasih Allah tidak terlarang bagi Anda?
Terimalah pengampunan-Nya—pengampunan yang dimaksudkan bagi orang berdosa
seperti Anda dan saya. —AMC
Betapa berharganya firman suci Allah—
Dalam setiap lembar halamannya!
Menuntun kita kepada Firman Hidup—
Kepada Yesus, Anak Allah terkasih. —D. De Haan
Alkitab adalah surat cinta Allah kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar