Selasa, 12 Juni 2012

KESOMBONGAN HERODES

Bacaan: Kisah Para Rasul 12:20-23

Siapakah kita manusia yang berani menantang kuasa Allah dan menganggap diri kita sama dengan Dia? Herodes melakukan kesalahan itu dan ia menerima akibat yang mengerikan.

Sebagai orang yang berkuasa, banyak orang yang hidupnya bergantung pada keputusan dan kebijakan Herodes. Rakyat Tirus dan Sidon amat bergantung pada Herodes dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka. Itu sebabnya dalam bagian firman Tuhan ini, mereka terlihat sedang berusaha menyenangkan hatinya. Menyadari pengaruh besar yang ia miliki, Herodes menjadi orang yang tinggi hati. Dengan semena-mena ia pernah membunuh Yakobus dan menangkap Petrus. Kini kesombongan hati Herodes semakin terlihat ketika rakyat mengelu-elukan dirinya sebagai allah. Tampaknya rakyat di bawah pimpinan Herodes sudah sedemikian sesat sehingga berani menyamakan pemimpin mereka dengan Allah. Mungkin sekali kesesatan rakyat pada saat itu merupakan buah perbuatan dan kesombongan Herodes sendiri.

Allah tidak tinggal diam, hukuman kepada Herodes segera dijatuhkan dan ia yang menganggap dirinya sama tinggi dengan Allah akhirnya harus menjadi makanan cacing. “Dimakan cacing” adalah suatu ungkapan yang menunjukkan betapa rendahnya posisi Herodes di hadapan Tuhan. Alih-alih ingin berkuasa seperti Allah, Herodes justru tidak berdaya digerogoti oleh makhluk kecil di dalam tanah. Alih-alih ingin membasmi kekristenan, hidup Herodeslah yang justru terbasmi.

Marilah kita tidak menuruti jalan yang ditempuh oleh Herodes. Allah adalah Pribadi yang penuh kuasa. Hidup kita ada di tangan-Nya, hidup kita dipelihara oleh-Nya, bahkan hanya kepada Dialah hidup kita bergantung. Jika kita memakai hidup ini untuk menindas orang lain, maka pada dasarnya kita telah melawan Tuhan. Demikian pula ketika kita meninggikan diri di hadapan-Nya. Adakalanya Tuhan mengizinkan kita memiliki kuasa dan pengaruh atas orang lain, tetapi janganlah hal itu membuat kita lupa bahwa hanya Dialah yang patut disembah, ditaati, dan dicintai.

Tidak ada komentar: