Kamis, 16 Mei 2013

GEREJA ITU BUKAN GEDUNGNYA


Bacaan: Efesus 4:10-16
Kalau kita perhatikan gedung-gedung gereja di seluruh dunia, kesan yang akan kita berikan bahwa gedung itu besar dan megah. Kalaupun masih ada gedung gereja yang kecil, pasti gereja itu ada keinginan untuk memperbesar diri. Buktinya di mana saja selalu saja ada gedung gereja yang direnovasi dan tragisnya tak sedikit juga gedung dibongkar karena ingin lebih megah. Dan untuk kemegahan dan keagungan gedung gereja ada satu hal yang sangat pasti yaitu dana hasil jerih payah umat yang dipakai.
    Apakah membangun gedung megah di tengah umat yang menderita merupakan ekspresi yang benar tentang memuliakan Allah? Memang dilematis, namun kita masih punya satu pertanyaan yang bisa dilontarkan untuk menguji apakah membangun gedung megah itu merupakan ekspresi mengagungkan Allah atau justru menghinaNya.
    Apakah gereja itu? Anak Sekolah Minggu pun tahu bahwa, Gereja itu bukanlah gedungnya! Gereja itu adalah Tubuh Kristus dan kitalah anggotanya (1 Korintus 12 : 27). Jadi jelas seharusnya yang dibangun bukan hanya gedungnya tetapi manusianya. Disayangkan banyak pemimpin gereja terkena virus Menara Babel yang mengagungkan bangunan fisik daripada membangun manusia. Dalam membangun menara Babel, raja Nimrod mengorbankan tidak hanya material yang banyak tetapi juga nyawa. Bahkan tragedi yang terjadi di Babel sangat mengerikan sebab meliputi bahasa,  persatuan dan persaudaraan manusia turut dihancurkan.
    Sayang, walaupun firman Tuhan mengatakan gereja itu adalah manusianya, namun nafsu membangun gereja secara fisik tidak pernah berhenti. Akibatnya pelayanan pada jemaat Tuhan yang menderita selalu  terabaikan. 
    Paulus katakan, Yesus memberikan perintah pada pelayanNya untuk melengkapi orang-orang kudus membangun Tubuh Kristus(ayat 12) yaitu jemaatNya dan bukan gedung gereja secara fisik:”DaripadaNyalah seluruh tubuh,… menerima pertumbuhannya dan membangun  dirinya dalam kasih”(ayat 16). Jadi jemaat harus saling mengasihi agar sempurna dalam Kristus. Kata kasih di sini berarti di antara jemaat harus saling membantu baik jasmani dan rohani.
Membangun gereja secara fisik untuk sarana peribadatan penting, tapi yang lebih penting lagi adalah melayani manusianya, terutama yang lapar dan menderita. Kalau kita terjemahkan tubuh Kristus adalah gedung gereja, bacaan kita akan memberikan arti bahwa yang  harus saling mengasihi adalah gedung-gedungnya. Aneh ‘kan?

Tidak ada komentar: