Bacaan: Lukas 22: 47-53
Istana Buckingham dilanda kepanikan setelah
beredar kabar mengenai kemungkinan Kate Middleton, kekasih Pangeran William,
sedang mengandung anak hasil hubungannya dengan pewaris tahta Kerajaan Inggris
itu. Namun kepanikan itu mereda setelah sebuah tes memastikan hal tersebut
tidak benar. Walau demikian, berita tersebut telah membuat pihak istana
kebakaran jenggot karena terpaksa memikirkan pelbagai kemungkinan andai hal itu
terbukti benar. Termasuk menyediakan jawaban kepada media yang memang haus berita
mengenai kerabat kerajaan.
Jika lembaga manusia meminta pertanggungjawaban atas setiap pelanggaran, maka Tuhan juga melakukan hal yang sama. Bukan hanya apa yang nampak, Dia yang tahu segala sesuatu juga mengetahui setiap motivasi di balik sebuah tindakan. Setelah mengkhianati Yesus dengan sebuah ciuman, Yudas harus menanggung akibat perbuatannya, dengan mati mengenaskan: bunuh diri. Yudas menuai apa yang ditanamnya selama ini—menjadi bendahara yang suka mencuri uang yang semestinya dikelola dengan baik, menjual Gurunya yang semestinya dibela dan dilindungi dengan sepenuh hati. Berbeda dengan Yudas, ketika Rasul Paulus memutuskan melayani Tuhan, para hamba Tuhan lainnya meragukan motivasi dirinya. Namun ia tidak putus asa. Dengan kesabaran dan kerendahan hati, Paulus mampu menunjukkan kualitas dirinya sebagai hamba Tuhan yang benar-benar ingin melayani Tuhan—meski awalnya ia termasuk salah seorang menganiaya jemaat. Paulus sadar: dirinya harus menunjukkan kualifikasi sebagai seorang yang telah bertobat. Meskipun harus mengalami aniaya, banyak pertentangan, bahkan penderitaan, akhirnya ia berhasil mempertanggungjawabkan keputusan untuk mengikut dan melayani Tuhan.
Jika lembaga manusia meminta pertanggungjawaban atas setiap pelanggaran, maka Tuhan juga melakukan hal yang sama. Bukan hanya apa yang nampak, Dia yang tahu segala sesuatu juga mengetahui setiap motivasi di balik sebuah tindakan. Setelah mengkhianati Yesus dengan sebuah ciuman, Yudas harus menanggung akibat perbuatannya, dengan mati mengenaskan: bunuh diri. Yudas menuai apa yang ditanamnya selama ini—menjadi bendahara yang suka mencuri uang yang semestinya dikelola dengan baik, menjual Gurunya yang semestinya dibela dan dilindungi dengan sepenuh hati. Berbeda dengan Yudas, ketika Rasul Paulus memutuskan melayani Tuhan, para hamba Tuhan lainnya meragukan motivasi dirinya. Namun ia tidak putus asa. Dengan kesabaran dan kerendahan hati, Paulus mampu menunjukkan kualitas dirinya sebagai hamba Tuhan yang benar-benar ingin melayani Tuhan—meski awalnya ia termasuk salah seorang menganiaya jemaat. Paulus sadar: dirinya harus menunjukkan kualifikasi sebagai seorang yang telah bertobat. Meskipun harus mengalami aniaya, banyak pertentangan, bahkan penderitaan, akhirnya ia berhasil mempertanggungjawabkan keputusan untuk mengikut dan melayani Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar