Senin, 25 Juni 2012

HAL MEMBACA ALKITAB



Di dalam Kitab Suci kita harus mencari kebenaran dan bukanlah kata-kata yang indah.
Kitab suci seluruhnya hendaknya dibaca dalam jiwa, seperti kitab tersebut ditulis.
Lebih baik di dalam Kitab Suci kita mencari apa yang berfaedah bagi kita daripada mencari keindahan bahasa.
Kesukaan membaca kitab-kitab keagamaan dan bersahaja hendaknya sama dengan kesukaan kita membaca kitab-kitab yang luhur-luhur dan dalam-dalam isinya.
Janganlah kita perdulikan, apakah penulisnya itu banyak ilmunya ataupun sedikit; hanya cinta kepada kebenaranlah hendaknya yang mendorong kita untuk membaca.
Janganlah kita bertanya, siapa yang mengatakan, tetapi perhatikanlah apa yang dikatakan.
Manusia itu berlalu, tetapi Kebenaran Tuhan tinggal selama-lamanya. Dengan pelbagai cara Tuhan bersabda kepada kita tanpa memandang keadaan diri kita. keinginan kita untuk mengetahui segala-galanya seringkali merupakan rintangan pada waktu kita membaca Kitab Suci, karena kita sengaja mau mengetahui apa yang semestinya lebih baik kita lampaui begitu saja.
Apabila kita ingin mengambil faedah dari apa yang kita baca, hendaklah kita membaca dengan rendah hati, bersahaja dan setia, dan janganlah menginginkan agar mendapat nama sebagai orang berilmu.
Hendaklah suka bertanya dan dengarkanlah dengan tenang kata-kata orang suci. Janganlag kita tersentuh pada teladan-teladan para bapa-penulis kita: karena ada juga sebabnya mengapa perkara-perkara itu tercantum dalam kitab suci. ( Thomas A Kempis)

Tidak ada komentar: