Rabu, 25 Juli 2012

Tinggal Sertaku

Baca: Ibrani 13:1-8

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” —Ibrani 13:5

Bacaan Untuk Setahun: Pengkhotbah 1–3

Salah satu puncak dari musim sepakbola di Inggris setiap tahunnya adalah pertandingan final kejuaraan Piala FA. Selama lebih dari 100 tahun, hari itu ditandai dengan kegembiraan, pesta pora, dan kompetisi. Namun yang membuat saya terpesona adalah bagaimana cara pertandingan tersebut dimulai. Pertandingan itu dimulai dengan menyanyikan lagu himne tradisional yang berjudul Abide With Me (Tinggal Sertaku).

Awalnya hal itu terasa aneh bagi saya. Apa hubungan antara himne tersebut dengan sepakbola? Namun ketika memikirkan hal tersebut, saya sadar bahwa sebagai pengikut Kristus makna himne itu sangat berhubungan dengan olahraga, belanja, bekerja, bersekolah atau apa pun yang kita lakukan. Karena tidak ada satu pun aspek kehidupan kita yang tidak terpengaruh oleh kehadiran Allah, maka kerinduan supaya Dia tinggal beserta kita sebenarnya menjadi hal terwajar yang patut kita dambakan. Tentu saja, kehadiran Bapa Surgawi kita bukanlah sesuatu yang perlu kita mohon terlebih dahulu, melainkan telah dijanjikan kepada kita. Dalam Ibrani 13:5, kita membaca, “Karena Allah telah berfirman: ‘Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.’”

Bukan saja kehadiran Allah menjadi kunci bagi kepuasan jiwa kita, tetapi penyertaan-Nya juga merupakan janji yang dapat memberikan kepada kita hikmat, damai sejahtera, penghiburan dan kekuatan—di mana pun kita berada atau apa pun yang kita lakukan. —WEC

Terima kasih, Tuhan, karena Engkau berjalan bersama kami
setiap hari. Engkaulah pelindung, kawan dan penuntun kami. Kiranya
kami merasakan kehadiran-Mu yang penuh kasih dan
selalu sadar bahwa Engkau berada dekat di sisi kami. Amin.
Hak istimewa terbesar kita adalah menikmati kehadiran Kristus.

Tidak ada komentar: