Baca: Lukas 9:18-27
Karena barangsiapa mau menyelamatkan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya
karena Aku, ia akan menyelamatkannya. —Lukas 9:24
Ketika krisis keuangan dunia memburuk di
tahun 2010, para eksekutif dari suatu firma perbankan global diinvestigasi atas
tuduhan telah memperdaya pelanggan mereka dengan menutup-nutupi risiko yang
terkait dalam beberapa investasi yang mereka jual. Walaupun menjanjikan suatu
keuntungan yang tinggi, firma tersebut mengetahui bahwa investasi itu akan
menemui kegagalan, dan siapa pun yamg membeli investasi itu tidak akan
mendapatkan apa-apa.
Tipu
daya bukanlah sesuatu yang baru. Yesus menggambarkan Iblis sebagai pribadi yang
“tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran . . .
sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Yoh. 8:44). Musuh rohani kita
ini mengatakan, “Puaskanlah diri Anda dalam hidup ini,” dan ini dikatakannya
dengan mengetahui bahwa hal itu akan membawa kehilangan kekal bagi kita.
Sebaliknya
Yesus tidak menjanjikan kepada para murid-Nya suatu kehidupan yang mewah dan
mudah, melainkan meminta mereka untuk mengorbankan diri dan menjadi serupa
dengan-Nya. Setelah mengatakan kepada mereka bahwa Dia akan dibunuh dan
dibangkitkan dari kematian, Yesus berkata, “Setiap orang yang mau mengikut Aku,
ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya”
(Luk. 9:23-24).
Ada
dua suara yang hendak mengarahkan ke mana kita harus menginvestasikan hidup
kita. Ketika kita mengikuti suara yang salah, besar risiko yang harus kita
tanggung. —DCM
Ketika
engkau dengar suara Sang Gembala
Saat Dia memanggil, “Datanglah kepada-Ku,”
Maka pilihlah Dia dalam jalan hidupmu
Dan jadilah pengikut-Nya yang setia. —Hess
Saat Dia memanggil, “Datanglah kepada-Ku,”
Maka pilihlah Dia dalam jalan hidupmu
Dan jadilah pengikut-Nya yang setia. —Hess
Jika
kita berpegang pada kebenaran Allah, kita takkan terperangkap oleh dusta Iblis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar