“Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap
hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia
(Kolose 3:23)
Mei Guanghan
lelaki berumur 66 tahun meminjam uang ke bank sebanyak 67 juta yen atau sekitar
Rp 756.000.000,00 untuk membayar biaya pengobatan isterinya, Ren Chun’ai yang
mengalami koma akibat kecelakaan yang terjadi Antara dirinya dengan sebuah
traktor. Kejadian tragi situ terjadi ketika Ren Chun’ai sedang mengendarai
traktor dari desanya saat sebuah traktor lainnya tiba-tiba saja kehilangan
kendali dan mengakibatkan kecelakaan yang sangat parah.
Untuk melunasi pinjam uang dari bank untuk
mengobati isterinya. Guangan mengunjungi rumah demi rumah untuk meminta
sumbangan. Ia mencatat uang sumbangan yang diberikan orang-orang yang sudah
memberikan sumbangan, baik tetangga-tetangganya maupun orang-orang asing yang
ia temui dalam sebuah buku cokelat.
Guanghan mengatakan pada orang yang
memberi sumbangan, “Suatu hari aku akan
kembali, mengetuk pintu Anda dan mengembalikan uang Anda”. Selama 15 tahun
setelah kecelakaan sang isteri, petani asal provinsi Zhejiang hidup dalam
kemiskinan. Rumahnya hanya memiliki satu kamar dan tempat tidur serta sebuah
kursi untuk isterinya.
Dengan susah payah Guanghan bekerja
memenuhi kebutuhan hidupnya sehar-hari. Ketika ia mendapatkan uang yang lebih,
ia menabung kelebihan uang tersebut untuk mengembalikan uang pinjamannya kepada
orang-orang yang sudah membantunya ketika ia membutuh bantuan untuk biaya rumah
sakit isterinya.
Setelah 24 tahun, akhirnya Guanghan dapat
mengganti seluruh uang pinjamannya. Dari sekian banyak orang yang ia catat
dalam bukunya, hanya empat keluarga yang tidak dapat ditemuinya dikarenakan
telah pindah tempat tinggal dan ia tidak dapat menghubungi mereka kembali.
Saat ini Guanghan mengabiskan waktu dan
hari-harinya dengan merawat sang isteri yang lumpuh. Ia bangun lebih awal untuk
memandikan dan menyuapi sang isteri makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar