Roma 1:16-17
“Sebab aku
mempunyai keyakinan…. Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya”
Roma
1:16
Sukses
menjadi konsultan ternyata tidak membuatnya langsung berpuas diri. Pada tahun
2012, Catherine melakukan lompatan besar dalam karirnya. Bersama rekannya, Hadi
Wenas, Ia mendirikan online shop Zalora yang langsung mendapat tanggapan yang
baik dari publik tanah air. Zalora Indonesia mulai soft launching
pada 24 Februari dan grand launching di bulan September 2012. Zalora Indonesia
merupakan bagian dari Rocket Internet yang punya subholding company yang
bermain di bisnis fashion online shopping, bernama Zalora dan sudah hadir di 17
negara.
Keahlian analisisnya yang tajam, serta
keyakinannya akan kelancaran bisnis e-commerce ini, akhirnya usaha Catherine
pun membuahkan hasil yang maksimal. Sejak pertama kali hadir di Indonesia,
Zalora telah berkembang dengan cepat. Dalam rentang waktu 6 bulan, Zalora
telah menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia dan memiliki lebih
dari 100.000 fans di Facebook serta hampir 4.000 followers di
Twitter. Sementara itu Average order per day kini mencapai 600-700
transaksi, serta memiliki sekitar 200 karyawan dengan pusat distribusi di
Jakarta Timur seluas 5 ribu m2.
Tidak hanya di Indonesia, situs Zalora
lainnya juga sudah hadir di beberapa negara di Asia, seperti Singapura,
Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Taiwan, dan Hong Kong. Zalora bekerja
sama dengan lebih dari 400 merek ternama, baik lokal maupun
internasional, dan menawarkan lebih dari 20.000 produk bagi para pecinta
fashion di tanah air. Merek terkemuka seperti Nike, Adidas, Fila, Volcom,
Surfer Girl, Working Hours, tersedia di sana. Kedua, free delivery ke seluruh
Indonesia, baik yang di Jabotabek maupun di Papua dan Aceh.
Tentu saja, Catherine bukan wanita biasa jika
melihat perkembangan Zalora kini. Yang pasti, pengalamannya di McKinsey sangat
membantu structuring dan pemikirannya. Selain itu Ia juga terus mengasah
kemampuannya belajar tentang pengetahuan di industri fashion dari
teman-temannya di Indonesia.
Dalam melakukan pekerjaannya keberbagai
tempat untuk memberitakan Injil. Rasul Paulus memiliki keyakinan yang kuat
[Roma 16] untuk melakukan pekerjaannya. Ia yakin bahwa usaha untuk memberitakan
Injil tidak akan sia-sia. Apalagi jika menyertakan Tuhan dalam setiap
pekerjaannya. Ia yakin bahwa Tuhan akan selalu membantu dia dalam melakukan
pekerjaan pelayanannya.
Sebagai pekerja, kita harus
memiliki suatu keyakinan kuat bahwa apa yang akan kita kerjakan tidak akan
sia-sia dan akan berhasil. Untuk agar usaha kita tidak sia-sia menyertakan
Tuhan dalam pekerjaan kita adalah hal yang mutlak dilakukan. Keyakinan Cathrine
dan Rasul Paulus pantaslah kita jadikan referensi dalam kehidupan kita sebagai
professional muda. [PR]
YAKINKAN DIRI ANDA BAHWA KAMU BISA DAN
PASTI BERHASIL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar