Jumat, 18 Mei 2012

REMAJA DAN TEKNOLOGI


Facebook (FB) dan BlackBerry (BB) adalah dua icon teknologi yang  mempersentasikan remaja saat ini. Jangan heran bila kita sedang jalan-jalan di pusat-pusat perbelanjaan dan kita melihat remaja-remaja berkumpul serta sibuk dengan Blacberry masing-masing.
            Sudah menjadi hal biasa, bahwa sebagian siswa sekolah lebih intensif berkomunikasi  lewat facebook atau pun BBM (Blacberry Messengger). Fenomena yang ironis dan juga nyata bahwa banyak remaja yang memiliki banyak teman sampai beratus-ratus bahkan ribuan teman di jejaring facebook, namun merasa terkucil dan kesepian di sekolah.
            Fenomena tadi sangat penting untuk diperhatikan, khususnya bagi para orang tua yang memiliki anak di usia remaja. Di karenakan karakteristik dari perkembangan seorang remaja yang rentan menjadi “korban” dari kemajuan teknologi.
            Remaja memiliki beberapa karakteristik khusus yang perlu diketahui untuk dapat memahami bagaimana mereka dapat berpikir, merasa, berperilaku.
Pertama: Remaja adalah fase dimana seseorang sedang mencari jati diri atau identitas. Pada masa seperti ini, mereka masih belum dapat mengenali kelebihan dan bahkan kelemahan yang dimilikinya dengan sangat jelas. Oleh sebab itu mereka biasanya sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan mereka.
Ke dua: Di dalam mereka bertindak, remaja masih sangat dipengaruhi oleh suasana hati mereka. Jika suasana hatinya sedang baik, mereka malas mengerjakan apa-apa. Namun sebaliknya jika suasana hati mereka sedang baik, mereka dapat semangat mengerjakan tugasnya
Ke tiga: Remaja lebih suka mengekspresikan perasaan melalui tindakan di bandingkan kata-kata
Ke empat: Remaja lebih dekat kepada teman sebaya dibandingkan kepada orang tuanya. Mereka lebih suka “nongkrong” dengan teman di mall, nonton bioskop, bahkan tetap saling intensif telphone atau chating kalau sedang berada di rumah.
Gaya berpakaian lebih dipengaruhi oleh teman sebaya hal ini yang sering kali membuat para remaja menjadi “korban mode” konsep diri yang belum jelas, serta tuntutan dari teman sebaya yang kuat, membuat remaja menjadi mudah mengikuti trend dan gaya yang ada disekitarnya.
Ke lima: Remaja mulai menuntut hak-hak privasi atau hak-hak pribadi
Ke enam: Di satu sisi, seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa remaja mudah menjadi “korban” dari kemajuan teknologi. Namun disisi lain, kita tidak dapat menghalangi teknologi untuk berkembang. Tidak dapat kita sangkali bahwa kehidupan kita sekarang menjadi sangat mudah dengan berkembangnya teknologi.
Namun di lain pihak teknologi juga bisa membawa dampak negatif bagi kehidupan, khususnya bagi para remaja yaitu ketika mereka terlalu berlebihan tergantung pada teknologi.
Dampak negatif yang timbul akibat ketergantungan pada teknologi khususnya remaja adalah penyesuaian konsep diri dan penyesuaian sosial. Begitu banya cerita yang muncul  bahwa ada orang tua yang mengeluh tentang anaknya yang diminta membeli hp canggih padahal ekonomi keluarganya belum mampu.
Teknologi dapat bermanfaat baik jika di konsumsi proposional atau ada batasannya, mengarahkan pada tujuan postif misalnya penunjangan pendidikan dang pengembangan diri, harus mengandung muatan edukatif atau dengan kata lain tidak ada unsur kekerasan atau pornografi, dan yang terakhir harus adanya pendampingan baik oleh orang tua,keluarga, sekolah dll.
Yang bisa kita lakukan untuk membuat teknologi bermanafaat secara positif adalah dengan membuat keseimbangan. Keseimbangan bisa tercapai melalui usahan kontrol diri.
Kita yang mengendalikan teknologi dan bukan teknologi yang mengendalikan kita.

Tidak ada komentar: