Facebook (FB) dan BlackBerry (BB)
adalah dua icon teknologi yang
mempersentasikan remaja saat ini. Jangan heran bila kita sedang
jalan-jalan di pusat-pusat perbelanjaan dan kita melihat remaja-remaja
berkumpul serta sibuk dengan Blacberry masing-masing.
Sudah
menjadi hal biasa, bahwa sebagian siswa sekolah lebih intensif
berkomunikasi lewat facebook atau pun
BBM (Blacberry Messengger). Fenomena yang ironis dan juga nyata bahwa banyak
remaja yang memiliki banyak teman sampai beratus-ratus bahkan ribuan teman di
jejaring facebook, namun merasa terkucil dan kesepian di sekolah.
Fenomena
tadi sangat penting untuk diperhatikan, khususnya bagi para orang tua yang
memiliki anak di usia remaja. Di karenakan karakteristik dari perkembangan
seorang remaja yang rentan menjadi “korban” dari kemajuan teknologi.
Remaja
memiliki beberapa karakteristik khusus yang perlu diketahui untuk dapat
memahami bagaimana mereka dapat berpikir, merasa, berperilaku.
Pertama: Remaja adalah fase dimana
seseorang sedang mencari jati diri atau identitas. Pada masa seperti ini,
mereka masih belum dapat mengenali kelebihan dan bahkan kelemahan yang
dimilikinya dengan sangat jelas. Oleh sebab itu mereka biasanya sangat mudah
dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan mereka.
Ke dua: Di dalam mereka bertindak,
remaja masih sangat dipengaruhi oleh suasana hati mereka. Jika suasana hatinya
sedang baik, mereka malas mengerjakan apa-apa. Namun sebaliknya jika suasana
hati mereka sedang baik, mereka dapat semangat mengerjakan tugasnya
Ke tiga: Remaja lebih suka
mengekspresikan perasaan melalui tindakan di bandingkan kata-kata
Ke empat: Remaja lebih dekat kepada
teman sebaya dibandingkan kepada orang tuanya. Mereka lebih suka “nongkrong”
dengan teman di mall, nonton bioskop, bahkan tetap saling intensif telphone
atau chating kalau sedang berada di rumah.
Gaya berpakaian lebih dipengaruhi oleh
teman sebaya hal ini yang sering kali membuat para remaja menjadi “korban mode”
konsep diri yang belum jelas, serta tuntutan dari teman sebaya yang kuat,
membuat remaja menjadi mudah mengikuti trend dan gaya yang ada disekitarnya.
Ke lima: Remaja mulai menuntut hak-hak
privasi atau hak-hak pribadi
Ke enam: Di satu sisi, seperti yang
telah dikatakan sebelumnya bahwa remaja mudah menjadi “korban” dari kemajuan
teknologi. Namun disisi lain, kita tidak dapat menghalangi teknologi untuk
berkembang. Tidak dapat kita sangkali bahwa kehidupan kita sekarang menjadi
sangat mudah dengan berkembangnya teknologi.
Namun di lain pihak teknologi juga bisa
membawa dampak negatif bagi kehidupan, khususnya bagi para remaja yaitu ketika
mereka terlalu berlebihan tergantung pada teknologi.
Dampak negatif yang timbul akibat
ketergantungan pada teknologi khususnya remaja adalah penyesuaian konsep diri
dan penyesuaian sosial. Begitu banya cerita yang muncul bahwa ada orang tua yang mengeluh tentang
anaknya yang diminta membeli hp canggih padahal ekonomi keluarganya belum
mampu.
Teknologi dapat bermanfaat baik jika di
konsumsi proposional atau ada batasannya, mengarahkan pada tujuan postif
misalnya penunjangan pendidikan dang pengembangan diri, harus mengandung muatan
edukatif atau dengan kata lain tidak ada unsur kekerasan atau pornografi, dan
yang terakhir harus adanya pendampingan baik oleh orang tua,keluarga, sekolah
dll.
Yang bisa kita lakukan untuk membuat
teknologi bermanafaat secara positif adalah dengan membuat keseimbangan.
Keseimbangan bisa tercapai melalui usahan kontrol diri.
Kita yang mengendalikan teknologi dan
bukan teknologi yang mengendalikan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar