Sabtu, 12 Mei 2012

Pilihlah Untuk Menunggu Waktu Tuhan

Apakah Anda pernah mendengar perkataan “pemilihan waktu yang tepat adalah segalanya?” Baiklah, mungkin itu bukanlah segalanya, namun hal itu memang penting! Dan ketka kita ingin membuat keputusan yang bijaksana dalam hidup, pemilihan waktu itu penting—terutama waktu Tuhan.
            Tuhan telah menaruh impian dan keinginan dalam hati kita masing-masing. Kita semua memiliki hal-hal yang kita harapkan dan kita doakan. Dan Alkitab berkata dalam kitab 1 Yohanes 5:14-15 bahwa jika kita meminta sesuatu dengan iman, maka menurut kehendak Tuhan, Ia akan menjawab  dengan mengabulkan doa tersebut.
            Hal yang tidak pernah disebutkan adalah kapan. Sayatelah memperhatikan bahwa Tuhan tidak menaruh kata keterangan waktu dalam janji-janjinya untuk menjawab kita. ia tidak pernah memberitahukan kita jam berapa atau hari apa Ia akan membuat impian kita menjadi kenyataan. Ia tidak berkata “Jikalau kamu berdoa dengan iman, Aku akan kembali kepadamu dalam waktu dua minggu.” Tidak. Ia tidak berkata, “Aku akan melunasi utang-utangmu dalam waktu satu bulan”, atau “Aku akan memulihkan pernikahanmu dalam enam minggu.”
            Meskipun kita begitu penasaran kapan waktunya, Tuhan tidak menyebutkan waktu spesifik sebagai jawaban atas doa-doa kita. ia hanya menjanjikan bahwa apabila kita menaruh percaya dan keyakinan penuh dalam Dia – dan tidak khawatir atau mecoba untuk membuat hal-hal terejadi dengan kekuatan kita sendiri – Ia memberikan kita jawaban-Nya – dengan cara dan waktu yang tepat.
            Bagian tersulitnya adalah menunggu Dia untuk melakukan hal tersebut
            Saya yakin banyak orang sekarang ini telah keluar dari kehendak Tuhan dan mencoba menempuh hal kedua terbaik hanya karena mereka tidak sabar menunggu. Dengan terburu-buru mencoba membuat hal-hal menjadi kenyataan dengan kekuatan mereka sendiri. Karena mereka tidak memahami waktu Tuhan, mereka beranggapan bahwa Ia sama sekali tidak bekerja – dan tentu saja mereka salah.
            Apabila Anda menyimpulkan itu semua, ketidaksediaan menunggu waktu Tuhan tidak lebih dari kurangnya rasa percaya. Alkitab berkata dalam Habakuk 2:3 bahwa “sebab penglihatan itu masih menanti saatnya. Apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang.”
            Saudara-saudara, Tuhan telah menetapkan waktu untuk membuat impian Anda menjadi kenyataan. Ia telah menetapkan waktu khusus untuk menjawab doa-doa Anda. Itu adalah waktu terbaik. Itu adalah waktu yang pantas untuk dinanti-nantikan. Jadi, jika Anda sudah berdoa, jika Anda sedang memohon petunjuk dari-Nya dan tidak bersandar pada kemampuan Anda sendiri, Anda dapat dengan yakin masuk kehadirat-Nya dan yakin bahwa Ia akan menyelesaikannya.
            Mungkin Anda sekarang masih lajang dan berdoa supaya Tuhan memberikan Anda seorang pasangan. Anda tidak perlu memaksakan agar hal itu terjadi. Nantikanlah waktu Tuhan, dan jangan frustasi karena semua-teman-teman Anda telah menikah dan Anda bahkan belum memiliki seorang kekasih! Jangan mendahului Tuhan atau mencari pilihan lain. Bersabarlah dan percaya kepada-Nya dan pada saatnya Tuhan akan menjawab Doa Anda.
            Mungkin Anda telah menikah, tapi Anda berdoa supaya pasangan Anda lahir baru, Anda tidak perlu menjelaskan Injil ke tenggorokan pasangan Anda, atau membuatnya merasa bersalah karena tidak datang ke gereja. Anda tidak bertanggung jawab atas keselamatan pasangan Anda. Tidak, Anda harus membuat terang Anda bercahaya, dan memperlakukan pasangan Anda dengan kasih dan rasa hormat. Selebihnya terserah Tuhan. Dalam waktu-Nya yang sempurna, Ia pasti akan mewujudkan hal-hal yang menjadi pikiran Anda.
            Alkitab dipenuhi dengan berbagai cerita mengenai orang-orang yang menanti dengan setia akan Tuhan. Tuhan memberikan Musa sebuah impian bahwa suatu hari ia akan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Pada awalnya ia berusaha membuat hal itu terjadi dengan kekuatannya sendiri, namun bencanalah yang muncul. Lalu ia belajar menantikan Tuhan dan setelah empat puluh tahun terdampar di padang gurun, Tuhan bersabda, “Musa, Aku rasa engkau sudah siap. Sekarang saatnya bergerak maju.”
            Tuhan juga memberikan Yusuf sebuah impian. Ia menunjukan kepadanya bahwa suatu hari ia akan memerintah seluruh Mesir, dan saudar-saudaranya sendiri akan sujud menyembahnya. Tetapi Yusuf tidak membuat impian itu menjadi nyata dalam semalam. Ia dijual sebagai budak dan dituduh bersalah atas hal yang ia tidak lakukan – dan selama empat belas tahun ia menunggu. Namun Yusuf tidak pernah menyerah. Ia tidak pernah mengalami kepahitan. Ia mempercayai Tuhan, dan Ia menunggu waktu Tuhan. Dan Tuhan secara menakjubkan memutarbalikkan keadan Yusuf. Ketika ia berusia tiga puluh tahun, pangkatnya dinaikan menjadi nomor dua paling berkuasa setelah Firaun. Waktu Yusuf tiba karena ia tidak mau menyerah  atau putus asa. Ia belajar bahwa Tuhan itu setia.
Mungkin sebagian dari Anda telah mengalami beberapa kekecewaan besar dalam hidup. Anda telah mengalami berbagai kemunduran besar dan menjalani waktu penuh pergumulan dan sakit hati yang berkepanjangan. Tipu muslihat si musuh adalah membuat Anda menjadi sangat bosan menunggu sehingga Anda kehilangan harapan dan menyerah. Ia ingin Anda berkata “Apa gunanya? Aku tidak akan pernah bahagia. Aku tidak akan pernah bebas dari utang. Aku tidak akan pernah melihat pernikhanku dipulihkan. Aku telah melakukan segalanya yang harus kulakukan, namun tidak ada yang berubah.”
            Jangan percaya kebohongan itu!
            Yesus berkata, “tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” Tuhan memberikan upah bagi orang-orang yang menaruh harapan di dalam Dia. Ia berkenan kepada mereka yang memiliki hati yang percaya dan penuh harap. Jadi tetaplah menempuh jalan yang lurus bahkan ketika kita Anda tidak dapat melihat ujung jalan tersebut. Apabila sudah tiba saatnya, kita akan menuai (Galatia 6:9). Ia yang memegang kendali dan akan menolong Anda. Yang ia minta Anda lakukan hanyalah percaya dan bersandar kepada-Nya.

Tidak ada komentar: