Disaat aku berkata, "Aku lelah Tuhan, aku sangat lelah meneruskan
perjalananku ini...semua yang aku lakukan tidak pernah cukup, aku lelah dengan semuanya
ini,,
Aku tak sanggup lagi,,tak kan mampu..
Mengapa hal ini tidak pernah berlalu dariku,,
Mengapa perjuanganku sangat berat..
Tapi aku mau menang Tuhan, aku mau tetap berjuang bersamaMu, dan aku mau sampai garis akhir. Sampai Kau bilang sudah selesai, semua sudah selesai."
Lalu Kau bertanya, " AnakKu, sebenarnya beban yang kau pikul tak seberapa. Aku lebih lelah darimu. Aku harus melihat dan mendengar bahkan memperhatikan kamu. Semua keinginanmu dan kebutuhanmu, belum lagi saudaramu. Bahkan kalau Kutuliskan disini tak akan cukup.
Tapi engkau tahu anak Ku, Aku melakukan ini semua karena demi cinta Ku padamu, tanpa paksaan. Aku melakukannya dengan sukacita, dengan penuh rasa syukur, karena Aku mencintaimu dan sangat mencintaimu dengan segenap hidup Ku.
Aku bahkan rela mati hanya untukmu. Itu tak mudah anak Ku, bahkan Aku sempat berkata pada BapaKu, "Biarlah cawan ini lalu dari pada Ku." Tapi Aku tahu kalau Aku tak mati untukmu, perjalanan Ku belum selesai. Aku tahu itu tujuan hidup Ku, supaya setiap kamu yang percaya pada Ku selamat dan mendapatkan hidup yang kekal.
Tenanglah anak Ku, Aku tahu takkan mudah untukmu menjalani ini semua. Seringkali Ku lihat kau terjatuh, kau menangis, kau berteriak kepadaKu. Aku mendengar semuanya itu. Aku melihat setiap tetesan air matamu. Aku menghargai perjuanganmu untuk selalu bangkit dari tiap kejatuhanmu. Aku menyayangimu anak Ku. Kau sangat berharga buat Ku.
Aku selalu ada bersamamu..
Jangan takut, Aku ada di dekatmu, selalu ada didalam hatimu.
Lalu Ia tersenyum dan akupun tersenyum.
"Terimakasih Tuhan, Engkaulah segalanya dalam hidupku." —
Aku tak sanggup lagi,,tak kan mampu..
Mengapa hal ini tidak pernah berlalu dariku,,
Mengapa perjuanganku sangat berat..
Tapi aku mau menang Tuhan, aku mau tetap berjuang bersamaMu, dan aku mau sampai garis akhir. Sampai Kau bilang sudah selesai, semua sudah selesai."
Lalu Kau bertanya, " AnakKu, sebenarnya beban yang kau pikul tak seberapa. Aku lebih lelah darimu. Aku harus melihat dan mendengar bahkan memperhatikan kamu. Semua keinginanmu dan kebutuhanmu, belum lagi saudaramu. Bahkan kalau Kutuliskan disini tak akan cukup.
Tapi engkau tahu anak Ku, Aku melakukan ini semua karena demi cinta Ku padamu, tanpa paksaan. Aku melakukannya dengan sukacita, dengan penuh rasa syukur, karena Aku mencintaimu dan sangat mencintaimu dengan segenap hidup Ku.
Aku bahkan rela mati hanya untukmu. Itu tak mudah anak Ku, bahkan Aku sempat berkata pada BapaKu, "Biarlah cawan ini lalu dari pada Ku." Tapi Aku tahu kalau Aku tak mati untukmu, perjalanan Ku belum selesai. Aku tahu itu tujuan hidup Ku, supaya setiap kamu yang percaya pada Ku selamat dan mendapatkan hidup yang kekal.
Tenanglah anak Ku, Aku tahu takkan mudah untukmu menjalani ini semua. Seringkali Ku lihat kau terjatuh, kau menangis, kau berteriak kepadaKu. Aku mendengar semuanya itu. Aku melihat setiap tetesan air matamu. Aku menghargai perjuanganmu untuk selalu bangkit dari tiap kejatuhanmu. Aku menyayangimu anak Ku. Kau sangat berharga buat Ku.
Aku selalu ada bersamamu..
Jangan takut, Aku ada di dekatmu, selalu ada didalam hatimu.
Lalu Ia tersenyum dan akupun tersenyum.
"Terimakasih Tuhan, Engkaulah segalanya dalam hidupku." —
( Eka Eshter)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar