Dr. Soritua A.E. Nababan, LlD adalah seorang pendeta dan tokoh gereja
di Indonesia. Nababan dilahirkan pada 1933.
Ia menempuh pendidikannya di Sekolah
Tinggi Teologi Jakarta
dan lulus pada 1956 dengan gelar Sarjana Theologia. Ia mendapat beasiswa dan melanjutkan pendidikannya di Universitas
Heidelberg dan lulus
dengan gelar Doktor Theologia pada 1963.
Pada 1987-1998
ia menjabat sebagai Ephorus (uskup) Huria
Kristen Batak Protestan
(HKBP). Pada masa kepemimpinannya terjadi dualisme kepemimpinan di tubuh HKBP
(1992-1998). Jabatan-jabatan lain yang pernah dipegangnya Sekretaris Umum Persekutuan
Gereja-gereja di Indonesia
pada 1967-1984 dan kemudian Ketua Umum dari lembaga
yang sama pada 1984-1987.
Nababan banyak terlibat dalam organisasi
gereja di tingkat dunia. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Pemuda Dewan
Gereja-gereja Asia (1963-1967)
dan belakangan Presiden dari lembaga yang sama (1990-1995),
Wakil Ketua dari Komite Sentral Dewan
Gereja-gereja se-Dunia (1983-1998),
Wakil Presiden Federasi
Lutheran se-Dunia dan
anggota Komite Eksekutif dari lembaga yang sama. Nababan juga menjabat sebagai
Ketua pertama dari Vereinte Evangelische Mission (United Evangelical Mission), sebuah
lembaga misi internasional yang terdiri atas 34 gereja anggota yang tersebar di
Afrika, Asia, dan Jerman.
Dalam Sidang Raya ke-9 Dewan Gereja-gereja se-Dunia di Porto Alegre, Brasil
pada tahun 2006, Nababan terpilih menjadi salah seorang Presiden dari
lembaga persekutuan gereja-gereja sedunia itu yang beranggotakan gereja-gereja Protestan dan Ortodoks.
Keluarga
Nababan
menikah dan mempunyai dua orang anak laki-laki, seorang anak perempuan serta
dua orang cucu. Dua orang dari saudara-saudara kandungnya adalah Panda Nababan, anggota DPR Republik
Indonesia dari PDI-P
dan Asmara
Nababan, tokoh Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia.
Putranya, Hotasi
Nababan adalah Alumni ITB
dan MIT serta pernah menjabat sebagai CEO Merpati Nusantara dan GE
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar