Baca: 1
Raja-Raja 19:19-21
Besi
menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya. —Amsal 27:17
Jejaring sosial di Internet sedang marak. Bahkan
ketika dipisahkan jarak yang sangat jauh, orang-orang masih dapat bertukar
wawasan dan saling berkomunikasi melalui dunia maya. Media seperti blog,
Twitter, surat elektronik, dan tautan Web memberikan beragam cara bagi kita
untuk dapat menerima dan memberikan bimbingan rohani.
Namun kesempatan untuk bertatap muka dengan
orang-orang yang telah dewasa rohani untuk mendapatkan bimbingan juga sangat
bermanfaat. “[Elisa] . . . mengikuti Elia” (1 Raj. 19:21), dan Paulus
membimbing Timotius sebagai “[anaknya] yang sah di dalam iman” (1 Tim. 1:2).
Paulus bahkan menasihati Timotius untuk menyusun serangkaian proses
pembimbingan yang akan melipatgandakan pertumbuhan iman (2 Tim. 2:2). Musa
mendorong para orangtua untuk mengajar anak-anak mereka sepanjang hari:
“apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan,
apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” (Ul. 6:7). Sang Guru Agung,
yaitu Kristus sendiri, mencontohkan cara pembimbingan yang diterapkan-Nya, “Ia
menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan diutus-Nya memberitakan
Injil” (Mrk. 3:14).
Dari bagian-bagian Alkitab tersebut, kita
melihat pentingnya pertemuan tatap muka dalam beragam situasi agar kita dapat
saling menajamkan iman (Ams. 27:17). Di sepanjang jalan kehidupan, ada
waktu-waktu dimana kita bisa memperoleh manfaat dari nasihat bijaksana yang
diberikan orang lain atau memberikan pelayanan yang serupa kepada seseorang
yang ingin mengikuti jejak kita. —HDF
Tuhan, siapa yang bisa
menjadi pembimbingku? Dan adakah
seseorang yang masih muda dalam
iman yang bisa kutolong?
Pimpinlah aku agar imanku
bertumbuh semakin kuat dan
aku juga sanggup menolong
sesama.
Kita membutuhkan satu sama lain
untuk mencapai tujuan yang Allah kehendaki bagi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar