Bacaan: Yohanes 3 : 1 - 13
Siapakah orang Farisi itu? Kalau kita teliti Alkitab maka kita akan diberi tahu bahwa orang Farisi itu adalah salah satu sekte atau aliran keagamaan masyarakat Yahudi. Di zaman Yesus orang Farisi itu merupakan golongan yang sangat berpengaruh di samping para imam dan orang Saduki.
Orang Farisi dalam masyarakat Yahudi merupakan mazhab paling keras dalam mempertahankan Taurat dan adat Yahudi. Mereka terdiri dari orang-orang saleh, imam-imam tua yang sangat pakar dalam hal Taurat sehingga mereka dikenal sebagai Chasidim yaitu orang-orang yang mengasihi dan setia kepada Allah. Karena itu orang Farisi itu sangat setia kepada ketetapan organisasinya dan mereka sangat tertutup. Selain itu mereka sangat patuh pada setiap sumpah yang telah mereka ikrarkan dalam kehidupan beragama mereka. Mereka sangat setia membayar setiap kewajiban di Bait Allah. Jadi orang Farisi itu bukanlah orang sembarangan dalam hal iman. Kadar iman dan ketaatan mereka sangat tinggi dan sulit dicari tandingannya. Tokoh-tokoh populer dari kalangan Farisi ini antara lain Nikodemus, Gamaliel—guru Paulus—dan Paulus.
Lalu mengapa Yesus mengecam orang-orang Farisi? Tentu bukan tanpa sebab. Sebenarnya yang dikecam Yesus terhadap orang Farisi itu tidak dalam totalitasnya sebab Yesus juga tahu bahwa sekte Farisi itu keadaannya tidak semuanya buruk. Dalam kehidupan mereka sesungguhnya mereka sangat serius untuk taat dan setia kepada Allah dan TauratNya.
Hal yang dikecam Yesus adalah sisi lain yang memang sangat gelap dari kehidupan orang Farisi. Sisi gelap itu adalah orang Farisi sangat sombong dan suka mempersalahkan orang lain. Mereka begitu mengagungkan dan menyombongkan kerohanian mereka, tetapi di sisi lain kehidupan rohani mereka kosong sebab hidup mereka tidak memiliki kasih. Mereka yakin bahwa keselamatan itu adalah hasil usaha dan jerih juang mereka dan bukan sebagai karunia Allah.
Saudaraku, kalau kita cermati saat ini ternyata gaya hidup orang Farisi itu makin diteladani orang Kristen: sombong rohani, menyepelekan orang lain dan menganggap hanya merekalah yang diberkati Tuhan dan yang akan diselamatkan. Kepada Nikodemus salah seorang tokoh sentral orang Farisi Yesus mengatakan: engkau harus dilahirkan kembali. Artinya, pemahaman dan gaya hidup lama harus ditinggalkan sebab jika tidak maka kita tidak akan melihat Kerajaan Allah.
Orang Farisi dalam masyarakat Yahudi merupakan mazhab paling keras dalam mempertahankan Taurat dan adat Yahudi. Mereka terdiri dari orang-orang saleh, imam-imam tua yang sangat pakar dalam hal Taurat sehingga mereka dikenal sebagai Chasidim yaitu orang-orang yang mengasihi dan setia kepada Allah. Karena itu orang Farisi itu sangat setia kepada ketetapan organisasinya dan mereka sangat tertutup. Selain itu mereka sangat patuh pada setiap sumpah yang telah mereka ikrarkan dalam kehidupan beragama mereka. Mereka sangat setia membayar setiap kewajiban di Bait Allah. Jadi orang Farisi itu bukanlah orang sembarangan dalam hal iman. Kadar iman dan ketaatan mereka sangat tinggi dan sulit dicari tandingannya. Tokoh-tokoh populer dari kalangan Farisi ini antara lain Nikodemus, Gamaliel—guru Paulus—dan Paulus.
Lalu mengapa Yesus mengecam orang-orang Farisi? Tentu bukan tanpa sebab. Sebenarnya yang dikecam Yesus terhadap orang Farisi itu tidak dalam totalitasnya sebab Yesus juga tahu bahwa sekte Farisi itu keadaannya tidak semuanya buruk. Dalam kehidupan mereka sesungguhnya mereka sangat serius untuk taat dan setia kepada Allah dan TauratNya.
Hal yang dikecam Yesus adalah sisi lain yang memang sangat gelap dari kehidupan orang Farisi. Sisi gelap itu adalah orang Farisi sangat sombong dan suka mempersalahkan orang lain. Mereka begitu mengagungkan dan menyombongkan kerohanian mereka, tetapi di sisi lain kehidupan rohani mereka kosong sebab hidup mereka tidak memiliki kasih. Mereka yakin bahwa keselamatan itu adalah hasil usaha dan jerih juang mereka dan bukan sebagai karunia Allah.
Saudaraku, kalau kita cermati saat ini ternyata gaya hidup orang Farisi itu makin diteladani orang Kristen: sombong rohani, menyepelekan orang lain dan menganggap hanya merekalah yang diberkati Tuhan dan yang akan diselamatkan. Kepada Nikodemus salah seorang tokoh sentral orang Farisi Yesus mengatakan: engkau harus dilahirkan kembali. Artinya, pemahaman dan gaya hidup lama harus ditinggalkan sebab jika tidak maka kita tidak akan melihat Kerajaan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar