Senin, 11 November 2013

Sam Childers Hidup Baru

Dalam film documenter Machine Gun Preacher yang di sutradarai oleh Marc Foster yang jalan ceritanya terinspirasi dari kisah nyata Sam Childers seorang pria mantan narapidana, pengedar narkoba sekaligus pemakai yang kemudian berhasil ‘menemukan’ Tuhan ketika ia sedang berada dalam titik terendah dalam kehidupannya. Merasa terpanggil oleh Tuhan, Childers lalu berangkat untuk menolong warga Sudan Selatan yang sedang terjebak dalam sebuah konflik perang.
   Machine Gun Preacher memulai kisahnya ketika Sam Childers (Gerard Butler) baru saja keluar dari penjara. Begitu sampai di rumahnya, Sam menemukan bahwa kondisi rumahnya telah berubah, lebih rapi dan teratur. Bahkan, istri Sam, Lynn Childers (Michelle Monaghan), kini telah berhenti dari pekerjaannya sebagai seorang penari striptis dan menjadi seorang sosok wanita yang lebih religius. Kondisi tersebut ternyata tidak dapat diterima oleh Sam. Ia akhirnya lebih memilih untuk kembali berbuat keonaran, mabuk-mabukan dan berbagi narkotika dan obat-obatan terlarang bersama sahabatnya, Donnie (Michael Shannon). Sampai suatu ketika, Sam dan Donnie melakukan sebuah pembunuhan yang membuat Sam merasa begitu terpojok.

   Dalam kondisinya yang begitu tertekan akibat perbuatan yang baru ia lakukan, Sam akhirnya memilih untuk menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Secara perlahan, kehidupan Sam mulai menjadi lebih baik dan teratur. Sam juga mampu membawa Donnie kembali ke jalur kehidupan yang lebih baik bersamanya. Namun, panggilan utama Tuhan terhadap Sam datang ketika ia mengetahui ada banyak warga Sudan Selatan yang saat ini sedang terjebak menjadi korban perang yang sedang berlangsung di wilayah tersebut. Atas restu istrinya, Sam akhirnya berangkat ke wilayah tersebut dan memulai perjuangannya sendiri untuk membantu anak-anak yang menjadi yatim piatu akibat kekejaman perang yang merenggut kedua orangtua mereka.
   Dalam film ini digambarkan betapa kejinya perang yang terjadi. Para pemberontak mengambil anak-anak secara paksa dan membunuh kedua orang tua mereka. Bahkan ada anak-anak yang dijadikan sebagai parjurit perang.
   Tahap awal pembangunan panti asuhan sudah mulai berjalan, namun tiba-tiba di malam hari panti asuhan yang sedang dibangun diserang pemberontak dan melululantahkan bangunan itu. Tetapi semua itu tidak menjadi penghalang bagi Sam dan kawan-kawan, mereka terus melanjutkan pembangunan panti asuhan sampai selesai. Bahkan penjagaan di panti asuhan di jaga oleh pasukan. Saat ini panti asuhan itu adalah panti asuhan terbesar di Sudan.

Kisah Ini Saya tonton di HBO Familly tanggal 9/11/2013 jam 23:00

Tidak ada komentar: