"Syukur kepada Allah! Oleh Yesus Kristus, Tuhan kita"
Roma 7:25
Kecanduan pada obat-obatan terlarang, alkohol, seks, atau judi telah merusak kehidupan banyak olahragawan di seluruh dunia. Terkadang kita merasa heran mengapa para pesepakbola dunia yang punya talenta itu dapat dengan mudah terjerat hingga membahayakan karier dan keluarga mereka. Para Ahli percaya bahwa kuatnya ciri kepribadian obsesif-kimplusif yang sebenarnya telah mendukung mereka untuk meraih prestasi justru membuat para pesepakbol cenderung lebih mudah kecanduan daripada kebanyakan orang lainnya. Segala kemewahan dan perhatian yang mereka terima, serta usia yang rata-rata masih muda, juga ikut memperburuk masalah ini. Apalagi ketika mereka berlimpah dengan uang dan waktu senggang, maka terciptalah suatu keadaan yang membuat mereka terlena.
Apakah kita juga terjerat dalam kecanduan yang melumpuhkan hidup? Jika ya, kita tidak sendiri. Setiap orang berjuang melawan godaan, termasuk Rasul Paulus yang menulis sebagian dari kitab dalam Alkitab Perjanjian Baru. Ia menulis, "Sebab apa yang aku berbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat" [Roma 7:15]. Menurut Rasul Paulus, masalah yang sesungguhnya terdapat dalam diri manusia, bukan dari luar: "Tetapi dosa yang ada di dalam aku" [Ayat 17]. Kita harus berhenti menyalahkan faktor-faktor eksternal dan berusaha mengatasi sifat kedagingan yang membuat kita rentan godaan. Namun "Siapakah yang akan melepaskan aku dari maut?" [Ayat 4]. Jawabannya, "Yesus Kristus, Tuhan kita" [Ayat 25]. Yesus datang untuk memberi kita kemenangan atas dosa.
KETIKA KITA MENYALAHKAN ORANG LAIN, KITA MEMBUANG HARAPAN TERJADINYA PERUBAHAN YANG SEJATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar