Kamis, 29 Januari 2015

MOTIVASI DALAM MEMBERI



Markus 14:3-9
“Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan”
Filipi 2:13
Beberapa hari lalu website www.apakabardunia.com memuat  kisah nyata tentang pengayuh becak yang bernama Bai Fang Li. Bai Fang Li adalah kakek yang berusia 91 tahun. Melalui hasil mengayuh becak sang kakek menyumbangkan hasil dari pekerjaannya untuk sebuah yayasan yatim piatu. Total sumbangan yang ia berikan pada yayasan itu 350.00 yuan atau setara dengan Rp 472,5 juta. Tahun 2005 kakek ini meninggal setelah terserang penyakit kanker paru-paru.
   Kerelaan juga dapat kita lihat dari kisah seorang wanita yang mengurapi Tuhan Yesus. Ketika Yesus sedang berada di Betania, datanglah seorang wanita membawa buli-buli pualam berisi minyak narwastu. Kemudian, ia mencurahkan minyak itu dan mengurapi kepala Yesus. Tidak ada seorang pun yang menyuruh ia melakukan hal tersebut, dia melakukan itu atas inisiatifnya sendiri. Wanita ini tidak memikirkan tentang mahal atau tidaknya minyak narwastu itu.
   Cara terbaik dalam memberi adalah tidak memikirkan imbalan apa yang akan kita terima. Namun kenyataan sekarang berbanding terbalik, banyak orang berlomba-lomba memberi hanya untuk agar supaya dipandang orang. Jika dalam memberi kita masih memikirkan imbalan maka harusnya Anda malu dan contohlah kakek Bai Fang Li dan wanita yang diurapi Yesus mereka dalam bekerja tidak memikirkan untung dan rugi. Tetapi bagaimana menyenangkan hati Tuhan. Milikilah hati yang rela memberi karena itu adalah kunci untuk melayani Tuhan dengan sukacita.
Diberkatilah orang-orang yang memberi tanpa mengingat dan yang menerima tanpa lupa. (Elizabeth Bibesco)

Tidak ada komentar: