Bacaan: Amsal 6:6-11
Kemalasan merupakan kenyataan yang disoroti dalam
masyarakat dari dulu sampai sekarang ini. Pada hakikatnya, kemalasanlah
penyebab dari adanya kemiskinan. Kemalasan yang
berakibat pada kemiskinan, memang ditakutkan oleh para Guru Hikmat.
Mereka kemudian berupaya mengajarkan agar umat memiliki hikmat sebagai panduan
hidup. Ini dengan maksud, agar umat mencapai kehidupan sesuai dengan kehendak
Ilahi demi menikmati keberhasilan hidup.
Amsal
mencela orang pemalas bukan sekedar kemalasannya, tetapi dosa yang terkait
dengan kemalasan itu. Kemiskinan yang diakibatkan oleh kemalasan adalah dosa.
Belajar
kepada semut menuntun umat untuk melihat ketekunan, disiplin dan kerajinan yang
dilakukanya untuk menjaga hidup. Orang malas dapat belajar dari semut dengan
memperhatikan bagaimana semut bekerja keras. Semut tak pernah berhenti bekerja
dan tak memboroskan banyak waktu. Dengan belajar dari semut, pemalas didorong
untuk meneladaninya dan menjadi bijak. Orang malas segan untuk mengantisipasi
kesulitan masa depan dan tak mau bersiap untuk mengatasinya. Karena itu mereka
akan mengisi hari-harinya dengan makan, foya-foya dan tidur. Seorang pemalas
intelektualitasnya juga lemah, ia tidak hanya tak bersedia, tetapi memang tak
mampu mengantisipasi kesulitan dan mencari solusinya. Kemalasan membuat ia tak
dapat melindungi diri dari kemiskinan dan kekurangan yang datang seperti
“penyerbu”.
Semut dapat bekerja dengan hasil
maksimal karena tiap-tiap semut mampu mendisplinkan dirinya. Spesifikasi dari
sikap dan tingkahlaku semut, yang perlu diobservasi dan diteladani adalah pertama, semut tidak mempunyai pemimpin
tetapi bekerja dengan teratur dan efiesen; kedua,
semut mengumpulkan makanan untuk masa depan. Firman ini bertujuan untuk
menegur perilaku umat supaya bangkit dan bekerja untuk melakukan pembaharuan
hidup, agar kesejahteraan dinikmati. Kemalasan bukan hanya mengakibatkan
kemalasan tapi juga dosa sebab dari kemalasan terbitlah berbagai niat jahat dan
perbuatan-perbuatan jahat. Karena itu
kemiskinan membutuhkan tindakan pembebasan yang dimulai dari si miskin sendiri,
bukan dari orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar