Bacaan: GALATIA 5 : 13 – 15
Setangkai Bunga Kehidupan
Kehidupan manusia ibarat setangkai bunga yang sebentar layu. Agar tidak cepat layu kita membutuhkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.
Kamis, 14 Mei 2015
Rabu, 25 Februari 2015
BELAJARLAH KEPADA SEMUT
Bacaan: Amsal 6:6-11
Kemalasan merupakan kenyataan yang disoroti dalam
masyarakat dari dulu sampai sekarang ini. Pada hakikatnya, kemalasanlah
penyebab dari adanya kemiskinan. Kemalasan yang
berakibat pada kemiskinan, memang ditakutkan oleh para Guru Hikmat.
Mereka kemudian berupaya mengajarkan agar umat memiliki hikmat sebagai panduan
hidup. Ini dengan maksud, agar umat mencapai kehidupan sesuai dengan kehendak
Ilahi demi menikmati keberhasilan hidup.
Amsal
mencela orang pemalas bukan sekedar kemalasannya, tetapi dosa yang terkait
dengan kemalasan itu. Kemiskinan yang diakibatkan oleh kemalasan adalah dosa.
Belajar
kepada semut menuntun umat untuk melihat ketekunan, disiplin dan kerajinan yang
dilakukanya untuk menjaga hidup. Orang malas dapat belajar dari semut dengan
memperhatikan bagaimana semut bekerja keras. Semut tak pernah berhenti bekerja
dan tak memboroskan banyak waktu. Dengan belajar dari semut, pemalas didorong
untuk meneladaninya dan menjadi bijak. Orang malas segan untuk mengantisipasi
kesulitan masa depan dan tak mau bersiap untuk mengatasinya. Karena itu mereka
akan mengisi hari-harinya dengan makan, foya-foya dan tidur. Seorang pemalas
intelektualitasnya juga lemah, ia tidak hanya tak bersedia, tetapi memang tak
mampu mengantisipasi kesulitan dan mencari solusinya. Kemalasan membuat ia tak
dapat melindungi diri dari kemiskinan dan kekurangan yang datang seperti
“penyerbu”.
Semut dapat bekerja dengan hasil
maksimal karena tiap-tiap semut mampu mendisplinkan dirinya. Spesifikasi dari
sikap dan tingkahlaku semut, yang perlu diobservasi dan diteladani adalah pertama, semut tidak mempunyai pemimpin
tetapi bekerja dengan teratur dan efiesen; kedua,
semut mengumpulkan makanan untuk masa depan. Firman ini bertujuan untuk
menegur perilaku umat supaya bangkit dan bekerja untuk melakukan pembaharuan
hidup, agar kesejahteraan dinikmati. Kemalasan bukan hanya mengakibatkan
kemalasan tapi juga dosa sebab dari kemalasan terbitlah berbagai niat jahat dan
perbuatan-perbuatan jahat. Karena itu
kemiskinan membutuhkan tindakan pembebasan yang dimulai dari si miskin sendiri,
bukan dari orang lain.
Kamis, 29 Januari 2015
MOTIVASI DALAM MEMBERI
Markus
14:3-9
“Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam
kamu baik kemauan maupun pekerjaan”
Filipi
2:13
Beberapa
hari lalu website www.apakabardunia.com
memuat kisah nyata tentang pengayuh
becak yang bernama Bai Fang Li. Bai Fang Li adalah kakek yang berusia 91 tahun.
Melalui hasil mengayuh becak sang kakek menyumbangkan hasil dari pekerjaannya
untuk sebuah yayasan yatim piatu. Total sumbangan yang ia berikan pada yayasan
itu 350.00 yuan atau setara dengan Rp 472,5 juta. Tahun 2005 kakek ini
meninggal setelah terserang penyakit kanker paru-paru.
Kerelaan juga dapat kita lihat dari kisah
seorang wanita yang mengurapi Tuhan Yesus. Ketika Yesus sedang berada di
Betania, datanglah seorang wanita membawa buli-buli pualam berisi minyak
narwastu. Kemudian, ia mencurahkan minyak itu dan mengurapi kepala Yesus. Tidak
ada seorang pun yang menyuruh ia melakukan hal tersebut, dia melakukan itu atas
inisiatifnya sendiri. Wanita ini tidak memikirkan tentang mahal atau tidaknya
minyak narwastu itu.
Cara terbaik dalam memberi adalah tidak
memikirkan imbalan apa yang akan kita terima. Namun kenyataan sekarang
berbanding terbalik, banyak orang berlomba-lomba memberi hanya untuk agar
supaya dipandang orang. Jika dalam memberi kita masih memikirkan imbalan maka
harusnya Anda malu dan contohlah kakek Bai Fang Li dan wanita yang diurapi
Yesus mereka dalam bekerja tidak memikirkan untung dan rugi. Tetapi bagaimana
menyenangkan hati Tuhan. Milikilah hati yang rela memberi karena itu adalah
kunci untuk melayani Tuhan dengan sukacita.
Diberkatilah orang-orang yang memberi tanpa
mengingat dan yang menerima tanpa lupa. (Elizabeth Bibesco)
Langganan:
Postingan (Atom)