Rabu, 18 September 2013

ERA KECEMASAN

Bacaan: 1 Petrus 5:7-11
“Janganlah kuatir akan hidupmu…?”
(Matius 6:25)
Norman Mailer seorang penulis Amerika kenamaan mengatakan bahwa  manusia saat ini senantiasa diliputi oleh kecemasan. Tetapi menurutnya kekuatiran dan kecemasan itu adalah alamiah. Biasa! Bahkan merupakan ciri khas manusia abad super modern ini. Benarkah pendapat penulis itu?
    Kenyataannya kecemasan memang telah menjadi masalah manusia saat ini. Parahnya, kecemasan itu tidak hanya milik manusia duniawi saja, tetapi juga milik sebagian besar manusia yang menyatakan diri percaya Yesus. Mengerikan, tetapi begitulah kenyataannya. Haruskah kita takluk pada hidup di bawah bayang-bayang kecemasan dan ketakutan? Tentu tidak sebab jika demikian maka sia-sialah iman kita.
    Persoalan kecemasan jika dicermati ternyata bukan sekedar persoalan psikis semata, tapi merupakan suatu masalah rohani yang serius dan perlu diatasi. Menurut hamba-hamba Tuhan yang meneliti tentang hal ini, ternyata kecemasan disebabkan oleh kurangnya kekuatan rohani, dan hanya dapat dihilangkan dengan kekuatan rohani pula, yaitu oleh Roh Kudus Tuhan.
    Kecemasan merupakan keadaan emosi yang menimbulkan perasaan takut berlebihan akan tertimpa bahaya, kehilangan sesuatu yang berharga atau gagal mencapai suatu sasaran. Sekalipun begitu, kecemasan tidak sekedar pengalaman emosional semata. Kecemasan mempengaruhi dan menghambat keefektifan kegiatan manusia. Sebagai orang Kristen kita harus senantiasa bertumbuh menjadi dewasa. Kecemasan dan ketakutan itu melemahkan iman dan mengurangi kesaksian Kristiani bahkan dapat membuat manusia menyangkal Tuhan.
    Saudaraku terkasih, kecemasan itu sangat merusak iman. Karena itu jemaat Tuhan di zaman Petrus menyadari hal itu dan mereka hidup tanpa kecemasan karena tahu bahwa hidup itu ada di tangan Tuhan(Filipi 4:6; 1 Petrus 5:7). Kecemasan seperti singa yang mencari mangsa(ayat 8), karena itu perlu dilawan dengan iman(ayat 9) agar Kristus melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kita untuk menerima kemuliaan kekal(ayat 10). Amin!

Tidak ada komentar: